Video dari Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN) beredar di
internet. Video itu diduga bocoran hasil riset tentang "Partikel Tuhan"
yang akan diumumkan pada Rabu (4/7/2012) ini pukul 14.00 WIB.
"Kami
telah mengobservasi adanya partikel baru," kata juru bicara CERN, Joe
Incandela, dalam video yang pertama kali beredar di situs Science News
itu. "Kami memiliki bukti cukup kuat bahwa memang ada sesuatu di sana.
Untuk memastikan karakteristiknya, kami masih membutuhkan waktu," lanjut
Incandela.
Incandela tampak begitu yakin dalam video tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa apa yang diungkapkannya adalah sesuatu yang
penting dan signifikan dalam sains, terutama terkait soal pencarian
partikel Tuhan.
"Di sisi lain kami menemukan peluruhan dua
foton, misalnya, yang menunjukkan pada kita bahwa itu adalah boson,
partikel dengan putaran integer," ungkap Incandela. "Dan kami tahu bahwa
massanya sekitar 100 kali proton. Ini adalah partikel paling masif yang
eksis," tambahnya.
Dalam video tersebut, Incandela sempat
mengucapkan kata "salah satu temuan terbesar" sebelum mengoreksinya
menjadi "atau observasi tentang fenomena dalam bidang kami selama 30
hingga 40 tahun terakhir."
Peter Woit, pengajar Matematika di
Columbia University di New York, mengungkapkan bahwa ada beberapa kata
yang membuat video itu terlihat sangat terkait dengan temuan baru.
"Cermati bahwa kata yang digunakan di situ adalah 'observasi' dan bukan 'penemuan'," kata Woit seperti dikutip AFP, Rabu ini.
Observasi berarti bukti dengan standar lemah. CERN diduga sengaja
menggunakan kata ini dalam video, atau memang akan menggunakan kata
tersebut dalam penemuan.
Seperti diberitakan sebelumnya, lab
lain yang juga meneliti tentang Partikel Tuhan, Fermilab di Illinois,
mengungkapkan bahwa hasil temuannya belum cukup dikatakan sebagai "discovery", baru bisa dikatakan "bukti". CERN mungkin mendapatkan hasil serupa.
Partikel Tuhan sejatinya adalah Higgs Boson, partikel yang dibutuhkan untuk melengkapi model standar fisika.
Teori tentang Higgs Boson diajukan pada tahun 1960 oleh Peter Higgs
untuk menerangkan mengapa partikel tertentu memiliki massa, sementara
yang lain, seperti cahaya, tidak.
Menurut Higgs, semesta
memiliki medan yang disebut Medan Higgs, serupa medan magnet. Setiap
partikel "merasakan" medan ini, tetapi dengan derajat yang berbeda satu
sama lain.
Jika partikel bisa melewati medan tanpa interaksi,
maka partikel itu memiliki massa rendah atau hampir nol. Sebaliknya,
jika berinteraksi, maka akan punya massa lebih tinggi.
Ide Higgs membutuhkan eksistensi dari partikel Higgs Boson. Karenanya, pencarian terus dilakukan.
Jika medan Higgs tidak ada, berdasarkan teori, semesta akan menjadi
tempat yang sangat berbeda. Atom sulit terbentuk. Ikatan kimia juga
akhirnya tak dapat terbentuk. Akhirnya mungkin takkan ada planet,
galaksi, dan bintang.
Tentang video yang beredar, pihak CERN
menanggapi bahwa video tersebut hanya sebagian dari apa yang akan
diungkapkan dalam pertemuan hari ini. Apa bagian lainnya? Masih harus
ditunggu.
Jika pertemuan hari ini mengonfirmasi keberadaan Higgs
boson, maka penemuannya akan menjadi salah satu yang terbesar dalam abad
ini.
Rabu, 04 Juli 2012
sebelum kawin sotong menjelma jadi "dua wajah"
Sotong, fauna yang masuk golongan mollusca dan sering disebut cuttlefish,
punya perilaku unik. Pejantan spesies ini menjadi makhluk dua wajah
untuk bisa memenangkan kompetisi mendapatkan betina untuk dikawini. Hal tersebut terungkap dari hasil riset Culum Brown, peneliti biologi kelautan dari Macquarie University di Australia.
Dua wajah yang dimaksud adalah wajah betina dan pejantan. Sebelum kawin, bagian tubuh sotong yang menghadap pada betina tetap dipertahankan memiliki wajah jantan. Sementara bagian tubuh yang menghadap pada pejantan lain diubah berwajah betina.
"Dengan kelicikan, pejantan menghabiskan waktu lebih untuk meyakinkan betina untuk dikawini sebelum ditemukan oleh pejantan lain," kata Brown seperti dikutip Livescience, Selasa (3/7/2012).
"Dua Wajah" sorong ditemukan pertama kali saat peneliti melakukan riset pada spesies Sepia plangon di laboratorium. Ilmuwan menemukan adanya pola aneh berupa pola burik yang khas betina.
Untuk menyelidiki, ilmuwan kemudian melihat koleksi foto sotong yang terdiri dari 138 individu jantan.
Riset menunjukkan bahwa 39 persen foto individu jantan menunjukkan adanya dua wajah. Peneliti menemukan bahwa komuflase dua wajah hanya terjadi saat ada dua jantan dan satu betina dalam satu wilayah tertentu.
Menurut Brown, komuflase dua wajah akan membuat pejantan lain mengira ada dua betina sehingga bingung untuk memilih.
Komuflase ini tergolong berisiko. Kalau pejantan lain mengetahuinya, maka bisa jadi dua pejantan justru berkelahi dan salah satunya kehilangan kesempatan kawin.
Dua wajah yang dimaksud adalah wajah betina dan pejantan. Sebelum kawin, bagian tubuh sotong yang menghadap pada betina tetap dipertahankan memiliki wajah jantan. Sementara bagian tubuh yang menghadap pada pejantan lain diubah berwajah betina.
"Dengan kelicikan, pejantan menghabiskan waktu lebih untuk meyakinkan betina untuk dikawini sebelum ditemukan oleh pejantan lain," kata Brown seperti dikutip Livescience, Selasa (3/7/2012).
"Dua Wajah" sorong ditemukan pertama kali saat peneliti melakukan riset pada spesies Sepia plangon di laboratorium. Ilmuwan menemukan adanya pola aneh berupa pola burik yang khas betina.
Untuk menyelidiki, ilmuwan kemudian melihat koleksi foto sotong yang terdiri dari 138 individu jantan.
Riset menunjukkan bahwa 39 persen foto individu jantan menunjukkan adanya dua wajah. Peneliti menemukan bahwa komuflase dua wajah hanya terjadi saat ada dua jantan dan satu betina dalam satu wilayah tertentu.
Menurut Brown, komuflase dua wajah akan membuat pejantan lain mengira ada dua betina sehingga bingung untuk memilih.
Komuflase ini tergolong berisiko. Kalau pejantan lain mengetahuinya, maka bisa jadi dua pejantan justru berkelahi dan salah satunya kehilangan kesempatan kawin.
Senin, 02 Juli 2012
ghibah jalan pintas menuju neraka
Berghibahlah, bila engkau merindukan jalan pintas menuju neraka, membuka pintu-pintu siksa yang pedih, dan menarilah di atas penderitaan orang lain. Juga, tertawalah di atas derai air matanya. Jadilah binatang buas yang melahap bangkai-bangkai manusia.
Tahukah kalian, ghibah itu lebih hina dari perzinaan atau pelacuran. Imam Ghazali dan Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah sekali-kali kamu melakukan pergunjingan, karena pergunjingan itu lebih berat dari perzinaan. Karena, jika seseorang yang berzina kemudian bertobat maka Allah mengampuninya. Sedangkan penggunjing tidak akan diampuni Allah, sebelum orang yang digunjingkan itu memaafkannya.”
Alangkah beratnya siksa yang ditanggung oleh tukang gunjing (mughtaab), si tukang penyebar ghibah. Betapapun dia bertobat kepada Allah, pintu pengampunan tidak akan terbuka, kecuali dia berlari dan bersungguh-sungguh meminta maaf kepada orang yang digunjingkannya itu.
Tidakkah kita takut pada siksa Allah? Bagaimana bila orang yang digunjingkan itu telah meninggal dunia? Kepada siapakah engkau akan memohonkan maaf. Padahal, kunci surga hanya terbuka bila ada pemaafan darinya.
Imam Gazali meriwayatkan penggalan nasihat Allah kepada Nabiyulah Musa AS. “Barang siapa yang mati dalam keadaan bertobat dari gunjingan, maka ia adalah orang terakhir yang memasuki surga. Dan barang siapa yang mati dalam keadaan bergunjing, maka ia adalah orang pertama yang memasuki neraka.” (Mukhtasar Ihya Ulumudin,1990: 241).
Saat ini, ghibah telah menjadi komoditas dan tontonan yang mampu mengangkat rating tayangan televisi. Acara gosip yang dipandu para presenter cantik dengan pakaian setengah telanjang, menjadi primadona pengelola televisi.
Kehidupan rumah tangga orang yang sangat pribadi pun dibongkar. Dan, kita pun merasa asyik menonton gosip tersebut, bahkan turut melakukan estafet gosip ke tetangga sebelah. Maka, berantailah penyebaran gosip.
Dalam dunia politik, ghibah merupakan senjata yang paling ampuh untuk mehancurkan harga diri dari reputasi lawan politiknya yang secara populer dikenal dengan istilah character assasination (pembunuhan karakter).
Betapa besarnya dosa dan konsekuensi moral yang disebabkan oleh ulah lidah, menggosip dan mencela atau mencaci maki orang lain. Inilah ajaran moral kemanusiaan paling fundamental yang menghiasi akhlak seorang Muslim. Betapapun rajin kita beribadah, di hadapan Allah ibadahnya tidak memiliki manfaat sama sekali, selama lidah kita menggosip dan menyakiti orang lain.
Sahabat Muadz bin Jabbal RA pernah bertanya pada Rasulullah SAW. “Apakah kita akan diminta pertanggungjawaban karena apa yang kita ucapkan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Hai Ibnu Jabbal, tidaklah manusia-manusia itu akan ditelungkupkan dengan hidungnya terlebih dahulu di neraka, melainkan karena apa yang dilakukan oleh lidahnya.” (HR Hakim). Semoga Allah melindungi dan memelihara kita dari berghibah.
fobia takut hidup tanpa ponsel (nomofobia)
Ada fobia baru yang kini banyak dialami orang-orang di zaman modern. Para ahli menyebutnya nomofobia, rasa takut berlebihan jika kehilangan atau hidup tanpa telepon seluler (ponsel).
Menurut riset yang dilakukan oleh SecurEnvoy, yang memiliki spesialisasi dalam password digital, sekitar 66 persen pemilik ponsel mengalami nomofobia. Yang dikhawatirkan oleh para penderita fobia ini adalah ketinggalan berbagai info terkini jika ponsel mereka tidak ada.
Sebenarnya nomofobia tidak terlalu mengejutkan. Sekarang ini sulit menemukan orang yang tidak memegang ponsel saat mereka berjalan, duduk di cafe, bahkan saat menyetir kendaraan. Menurut survei, rata-rata orang mengecek ponsel mereka 34 kali dalam sehari. Kehilangan ponsel, bagi mereka, seperti kehilangan sahabat terbaik dalam hidup.
Wanita ternyata lebih khawatir jika kehilangan ponsel mereka (70 persen) dibandingkan para pria (60 persen). Sementara itu, pemilik ponsel lebih dari satu kebanyakan adalah pria (47 persen) dibanding wanita (36 persen).
Anda termasuk dalam nomofobia jika memiliki gejala-gejala, antara lain, tidak pernah mematikan ponsel, merasa panik jika bateri ponsel drop atau penerimaan sinyal buruk, serta selalu cemas kehilangan ponsel. Waspadai jika fobia ini mulai mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental.
Minggu, 01 Juli 2012
ilmuan temukan kakus yang bisa menghasilkan listrik
Ilmuwan dari Nanyang Technological University menciptakan kakus hebat yang bisa mengubah tinja menjadi listrik dan pupuk, sekaligus menghemat pemakaian air sebanyak 90 persen.
Jamban dengan nama No-Mix Vacuum Toilet tersebut memiliki dua wadah untuk memisahkan limbah padat dan cair. Jamban ini menggunakan tekanan untuk "mengguyur" tinja. Jadi, jumlah air yang dibutuhkan untuk sekali guyur hanya 0,2 liter alias secangkir.
Toilet konvensional di Singapura saat ini membutuhkan 4-6 liter air sekali guyur. Jika jamban inovatif ini diaplikasikan di toilet umum, dengan 100 kali guyuran sehari, maka kakus ini bisa menghemat 160.000 liter. Volume itu cukup untuk mengisi kolam renang berukuran 10 x 8 x 2 meter.
Untuk menghasilkan listrik dan pupuk, kakus ini akan memisahkan komponen padat dan cair. Dari kakus lewat sistem pembuangan, limbah cair akan dikirim ke fasilitas pengolahan tempat nitrogen, fosfor, dan potasium akan dipanen.
Pada saat yang sama, tinja akan dikirim ke bioreaktor untuk diolah agar menghasilkan biogas yang kaya metana. Metana nantinya bisa dimanfaatkan sebagai pengganti gas untuk memasak maupun diubah menjadi listrik.
"Dengan toilet inovatif kami, kita bisa memakai cara yang lebih sederhana dan murah untuk menghasilkan unsur berguna dan memproduksi bahan bakar dan energi dari limbah," kata Wang Jing-Yuan, Direktur Residues and Resource Reclamation Centre (R3C) di NTU.
Terpadu dengan sistem itu, air yang telah dipakai untuk mencuci, mandi, dan dari dapur bisa dipakai lewat sistem drainase tanpa pengolahan kompleks. Adapun limbah makan an juga bisa dikirim ke bioreaktor untuk dijadikan kompos.
Dari informasi di website NTU, kakus ini mulai akan diuji secara terbatas di Kampus NTU. Pengujinya adalah 500 mahasiswa yang diminta memakainya. Setelahnya, kakus akan diuji selama 2 tahun di Singapura.
Dari informasi di website NTU, kakus ini mulai akan diuji secara terbatas di Kampus NTU. Pengujinya adalah 500 mahasiswa yang diminta memakainya. Setelahnya, kakus akan diuji selama 2 tahun di Singapura.
cara mencegah penular virus hiv dari ibu hamil ke bayi
Penelitian membuktikan bahwa ibu hamil HIV positif berisiko menularkan virus kepada bayi yang dikandungnya sekitar 35 persen. Risiko tersebut terdiri dari risiko selama kehamilan 7 persen, pada waktu pendarahan saat persalinan (per vaginam) 15 persen, serta dari air susu ibu 13 persen. Akan tetapi, risiko itu kini bisa dapat ditekan hingga 1 persen.
Menurut Prof DR dr Samsuridjal Djauzi dariKelompok Studi Khusus (Pokdisus) AIDS Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit CiptoMangunkusumo Jakarta, pencegahan penularan HIV dari ibu hamil ke bayi dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni ibu hamil harus minum obat antiretroviral (ARV), menjalani proses persalinan melalui operasi caesar, dan pemberian susu buatan.
"Kalau ketiga hal itu dilakukan, mungkin risiko yang tadinya 35 persen bisa tinggal hanya 1 persen saja. Jadi hampir dipastikan bayi tidak tertular," katanya saat acara Seminar Media dengan tema 'Upaya Pencegahan dan Pemeriksaan Kasus HIV Perlu Digalakkan', Sabtu, (30/6/2012) kemarin di Jakarta.
Samsuridjal menganjurkan setiap wanita yang merencanakan kehamilan untuk menjalani pemeriksaan tes hepatitis B, HIV, dan beberapa tes lain. Karena semakin dini terdeteksi, risiko penularan virus HIV ke bayi dapat ditekan seminimalkan mungkin.
Ia menambahkan, ibu hamil yang minum ARV dalam jangka waktu lama jumlah virus dalam tubuhnya dapat ditekan serendah mungkin, sehingga risiko penularan melalui kelahiran dan air susu ibu dapat menurun tajam. Itulah sebabnya di negara-negara Afrika yang penggunaan ARV-nya telah berjalan baik, tidak diperlukan operasi dan bayi dapat tetap diberi susu eksklusif.
"Namun dari pengalaman selama saya berpraktik, kebanyakan ibu hamil datang ke rumah sakit sudah hamil besar. Bahkan, ada yang datang ketika mau melahirkan sehingga kesempatan untuk menggunakan ARV menjadi amat pendek," katanya.
Menurut Prof DR dr Samsuridjal Djauzi dariKelompok Studi Khusus (Pokdisus) AIDS Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit CiptoMangunkusumo Jakarta, pencegahan penularan HIV dari ibu hamil ke bayi dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni ibu hamil harus minum obat antiretroviral (ARV), menjalani proses persalinan melalui operasi caesar, dan pemberian susu buatan.
"Kalau ketiga hal itu dilakukan, mungkin risiko yang tadinya 35 persen bisa tinggal hanya 1 persen saja. Jadi hampir dipastikan bayi tidak tertular," katanya saat acara Seminar Media dengan tema 'Upaya Pencegahan dan Pemeriksaan Kasus HIV Perlu Digalakkan', Sabtu, (30/6/2012) kemarin di Jakarta.
Samsuridjal menganjurkan setiap wanita yang merencanakan kehamilan untuk menjalani pemeriksaan tes hepatitis B, HIV, dan beberapa tes lain. Karena semakin dini terdeteksi, risiko penularan virus HIV ke bayi dapat ditekan seminimalkan mungkin.
Ia menambahkan, ibu hamil yang minum ARV dalam jangka waktu lama jumlah virus dalam tubuhnya dapat ditekan serendah mungkin, sehingga risiko penularan melalui kelahiran dan air susu ibu dapat menurun tajam. Itulah sebabnya di negara-negara Afrika yang penggunaan ARV-nya telah berjalan baik, tidak diperlukan operasi dan bayi dapat tetap diberi susu eksklusif.
"Namun dari pengalaman selama saya berpraktik, kebanyakan ibu hamil datang ke rumah sakit sudah hamil besar. Bahkan, ada yang datang ketika mau melahirkan sehingga kesempatan untuk menggunakan ARV menjadi amat pendek," katanya.
Menurut Samsurdjal, jika seseorang menggunakan obat ARV dengan teratur dan baik, maka dalam dalam kurun waktu 6 bulan jumlah HIV dalam darah menurun bahkan tidak dapat terdeteksi.
Di RSCM, kata Samsuridjal, setiap tahun dilakukan pertolongan 60-70 ibu hamil yang HIV positif. Hasilnya pun sangat memuaskan. Menurut penelitian di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM, hanya sekitar empat persen bayi yang terinfeksi HIV dari ibu hamil yang menjalani upaya pencegahan.
7 penyebab rendahnya mutu pendidikan di indonesia
1. Pembelajaran hanya pada buku paket
Di indonesia telah berganti beberapa kurikulum dari KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah? Tidak, karena pembelajaran di sekolah sejak zaman dulu masih memakai kurikulum buku paket. Sejak era 60-70an, pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi acuan dan guru tidak mencari sumber referensi lain.
2. Mengajar Satu Arah
Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu metode berceramah satu arah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tanpa tenaga, tanpa persiapan yang rumit. Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang dipakai guru karena memang hanya itulah metode yang benar-benar dikuasai sebagain besar guru. Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar ? Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan di alam lingkungan sekitar ? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang di kelas untuk menjelaskan profesinya?
3. Kurangnya Sarana Belajar
Sebenarnya, perhatian pemerintah itu sudah cukup, namun masih kurang cukup. Masih banyak sarana belajar di beberapa sekolah khususnya daerah, tertinggal jauh dibandingkan sarana belajar di sekolah-sekolah yang berada di kota.
4. Aturan yang Mengikat
Ini tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sekolah seharusnya memiliki kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristiknya.
5. Guru tak Menanamkan Diskusi Dua Arah
Lihatlah pembelajaran di ruang kelas. Sepertinya sudah diseragamkan. Anak duduk rapi, tangan dilipat di meja, mendengarkan guru menjelaskan. seolah-olah Anak “Dipaksa” mendengar dan mendapatkan informasi sejak pagi sampai siang, belum lagi ada sekolah yang menerapkan Full Days. Anak diajarkan cara menyimak dan mendengarkan penjelasan guru, sementara kompetensi bertanya tak disentuh. Anak-anak dilatih sejak TK untuk diam saat guru menerangkan, untuk mendengarkan guru. Akibatnya Siswa tidak dilatih untuk bertanya. Siswa tidak dibiasakan bertanya, akibatnya siswa tidak berani bertanya. Selesai mengajar, guru meminta anak untuk bertanya. Heninglah suasana kelas. Yang bertanya biasanya anak-anak itu saja.
6. Metode Pertanyaan Terbuka tak Dipakai
Contoh negara yang menggunakan pertanyaan terbuka adalah Finlandia. Dalam setiap ujian, siwa boleh menjawab soal dengan membaca buku. Guru Indonesia belum siap menerapkan ini karena masih kesulitan membuat soal terbuka.
7. Budaya Mencontek
Siswa menyontek itu biasa terjadi. Tapi apakah kita tahu kalau "guru juga menyontek" ? Ini lebih parah. Lihatlah tes-tes yang diikuti guru, tes pegawai negeri yang diikuti guru, menyontek telah menjadi budaya sendiri.
kekerasan dalam pacaran dan cara menyikapinya
Bicara kekerasan dalam masa pacaran, kerap kita tergoda menyalahkan si cowok semata (jika korban adalah perempuan). Kita semua sependapat pelaku kekerasan itu tidak bertanggungjawab. Namun, kita tidak bisa berhenti pada menjatuhkan vonis pada si cowok. Tentu ada proses timbal balik dimana ada sumbangsih dari pasangan yakni membiarkan dan tidak berbuat apa-apa.
Anak yang pernah dianiaya atau ditelantarkan (diabaikan) orang tuanya di masa kecil akan memendam campuran kemarahan, rasa malu, rasa tidak percaya dan kecemasan yang sifatnya sangat mudah meledak
Berikut dua kasus klien yang kami tangani sebelum menjabarkan tema ini :
Kasus 1
Sandra (samaran) sangat terpukul. Pacarnya mengancam akan memposting fotonya dalam keadaan telanjang di Facebook. Karena ancaman itu, Sandra terpaksa cerita sama Sang Ayah minta pertolongan. Sandra masih kuliah tingkat III di sebuah kota Jawa Timur, Sang Ayah tinggal jauh di Kalimantan. Sandra sungguh merasa tidak berdaya. Sebelum Bento minta hubungan badan dengan Sandra, Bento kerap memukul dengan kasar.
Sesekali Bento mengancam akan mempublikasikan foto foto yang sangat pribadi. Karena tidak tahan, Sandra minta bantuan orang tuanya. Sang Ayah kemudian menghubungi Bento untuk stop hubungan tersebut dan tidak melakukan ancaman itu. Kini giliran Ayah Sandra tegas, mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Kebetulan Sang Ayah punya relasi dengan tentara yang dapat menindak Bento. Akhirnya, Sandra selamat dari hubungan yang sudah sangat tidak sehat.
Kasus 2
Klien kami Santi (samaran) Seorang perempuan yang merasa telat menikah (menurut klien). Akhirnya merasa menyesal karena memaksakan diri untuk menikah. Santi merasa takut, kalau memutuskan hubungan akam sulit berkenalan lagi dengan pria. Cowoknya, Condro (samaran) suka minum alkhohol dan judi.
Tak jarang main tangan kalau keinginannya tak dipenuhi, namun Santi tak berdaya. Dia sayang dan merasa kasihan meninggalkan Cowoknya. Dia punya “iman” pasti Tuhan akan mengubah Condro. Tapi apa daya, baru saja 5 hari menikah, Santi memutuskan lari dari Condro karena merasa tidak sanggup dianiaya dan terus diteror suaminya. Ironis, Perkawinannya hanya berusia lima hari.
Pribadi penganiaya
Punya cowok berperilaku kasar dan menganiaya tentu menyebalkan. Tidak hanya itu, dia sering tampak sebagai pribadi “aneh” dan sulit diprediksi; Kadang baik kadang jahat?. Apakah itu tumbuh begitu saja? Oh tidak!
John N. Briere, seorang dosen di University of Southern California School of Medicine, menemukan relasi antara gejala yang nampak pada orang-orang yang cenderung suka menganiaya dengan masa kanak-kanak yang sangat menderita, terutama yang dilakukan Sang Ayah.
Yang disebut aniaya disini tidak terbatas kepada fisik saja. Yang paling sering dan berbahaya adalah serangan yang terus-menerus terhadap harga diri seorang anak. Apalagi yang dilakukan di depan umum. Seperti kata-kata yang tajam terhadap anak. Inilah yang memberikan sumbangan paling besar terhadap terbentuknya kepribadian seorang penganiaya.
Tanpa disadari anak yang besar dengan aniaya dan terlantar secara emosi, mengalami masalah dengan harga diri. Mereka berusaha keras untuk diterima dan dihargai orang lain. Mereka paling takut kalau ditolak atau ditinggalkan oleh orang-orang yang paling mereka kasihi. Tetapi di sisi lain, mereka tertekan oleh kedekatan hubungan tersebut. Ambivalen yang menyakitkan.
Kecenderungan emosi meledak dan suka memukul disebabkan cowok Anda sejak kecil terbiasa memendam emosi negatif. Setelah bertumpuk barulah dia mengeluarkan emosi itu dalam bentuk tindakan fisik. Pada waktu kecil, ia tidak telatih menyampaikan rasa kecewa dan marah secara verbal, dengan perkataan. Karena tidak ada atmosfernya.
Pribadi penganiaya juga disebabkan oleh adanya kecemburuan patologis cowok pada ceweknya, atau sebaliknya. Dia tidak suka melihat anda ceria dan bahagia saat bersama teman teman anda. Marah dan iri bercampur dalam dirinya saat melihat anda supel dan mudah bergaul.
Dia merasa cemburu karena tidak pernah bisa memiliki hal seperti itu. Di bawah rasa cemburu ini tertanam perasaan rendah diri yang sangat kuat, merasa tidak nyaman terhadap keintiman. Rendahnya rasa percaya diri bisa membuat cowok Anda tidak berdaya dan terkena depresi.
Gejala ini biasa disebut dengan adiksi hubungan. Siklusnya adalah: melekat erat - panik - menolak. Melekat erat - panik - menolak. Mereka suka mengendalikan orang lan. Orang yang seperti ini akhirnya sengsara karena hubungan-hubungannya mudah hancur berantakan dengan sahabat baik atau kerabatnya sendiri.
Anak yang pernah dianiaya atau ditelantarkan (diabaikan) orang tuanya di masa kecil akan memendam campuran kemarahan, rasa malu, rasa tidak percaya dan kecemasan yang sifatnya sangat mudah meledak. Begitu anak ini menjadi dewasa, apa yang dulu dipendamnya akan mulai naik dan meledak ke permukaan.
Sesudah beberapa kali meledak maka kecenderungan menganiaya itu menjadi tertanam di dalam sistem dirinya. Mereka menjadi terprogram untuk melakukan aniaya terhadap orang-orang dekatnya.
Anak yang dulu jadi korban trauma itu sekarang tumbuh menjadi seorang penganiaya. Sebenarnya ada keinginan dia untuk berubah, namun individu sering kali tidak mampu.
Mitos menyesatkan
Mengapa beberapa wanita cenderung meneruskan hubungan pacar meski pasangannya kasar dan suka memukul? Karena individu memelihara mitos: “Ahh cowok saya nantinya juga akan berubah kalau sudah menikah “. Ini sungguh sangat keliru. Tindakan menikah dengan pria yang melakukan kekerasan dan belum bertobat sebelum menikah adalah “gambling”. Mengadu nasib secara bodoh.
Di sisi lain, ada perempuan yang diam saja saat mengalami tindak kekerasan karena melihat ibunya juga mengalami hal yang sama. Lalu si Ibu mengajarkan bahwa itu tidak masalah selama sayang dama suami. Ada kecenderungan patuh pada nilai-nilai tradisional yang salah, seolah melaporkan perbuatan pacar akan membinasakan cinta mereka.
Ironisnya, terkadang mereka menyalahkan diri dan berkata, diri mereka
Ah yang menyebabkan pemukulan itu terjadi. Lalu mendiamkan saja sambil berdoa. tetapi tidak berbuat atau belajar apapun untuk memperbaiki keadaan. Bahkan dalam beberapa kasus yang sudah SAKIT (patologis) ada klien wanita korban KDRT malah stres jika tidak lagi dipukuli pasangannya, karena merasa pasangannya tidak lagi mempedulikannya. Aneh bukan? Biasanya si perempuan ini punya masalah psikilogis juga
Pilihan di tangan Anda
Pacaran adalah masa perkenalan, tidak ada keharusan menikah meski itu cinta pertama Anda. Meski pasangan Anda baik dan kaya. Bahkan dia mengancam anda dengan pelbagai cara. Idealnya Menikah itu sekali seumur hidup, tidak untuk coba-coba. Pernikahan itu diwariskan, dari generasi ke generasi. Terlalu mahal jika menikah karena kasihan atau sudah kadung intim.
Karena itu pertimbangkan dengan sungguh selama masa kenalan itu, apakah anda sesuai dan bisa tinggal bersama seumur hidup. Jika anda menemukan ada hal yang aneh dan membahayakan, seperti kebiasaan kasar dan menganiaya, pertimbangkan ulang. Intinya bijak memilih teman hidup
Pertama, memutuskan hubungan pacaran itu untuk selamanya, karena Anda merasa pasti itu berbahaya bagi Anda meneruskannya meski barang beberapa saat
Kedua, memutuskan hubungan itu sementara untuk menguji cinta kalian . Minta kesediaan pacar Anda menemui konselor atau terapis mendapatkan bantuan. Bisa diberikan batas waktu misal minimal setahun, sampai ada relomendasi dari terapisnya dan Anda yakin perubahan itu signifikan. Usahakan ikut tes kepribadian di pusat konsultasi psikologi, hasilnya akan sangat membantu. Karena bisa menemukan kelainan atau gangguan tertentu.
Ketiga, terbukalah sambil meminta pendapat dari orangtua, saudara, teman dekat atau pembimbing rohani yang mencintai Anda. Dengarkanlah nasehat mereka sambil mendoakan agar ada sejahtera dalam hati Anda. Seringkali nasehat mereka sangat membantu.
Keempat, ubah status dari pacar menjadi teman biasa sambil menjaga jarak. Sementara anda belum punya pacar bisa mendoakan dan memperhatikan perubahan cowok anda. Jika mendapat yang lebih baik bagi Anda, dan menjanjikan masa depan pernikahan yang lebih sehat anda boleh memilih dan memulai lembaran baru
Kasus 1
Sandra (samaran) sangat terpukul. Pacarnya mengancam akan memposting fotonya dalam keadaan telanjang di Facebook. Karena ancaman itu, Sandra terpaksa cerita sama Sang Ayah minta pertolongan. Sandra masih kuliah tingkat III di sebuah kota Jawa Timur, Sang Ayah tinggal jauh di Kalimantan. Sandra sungguh merasa tidak berdaya. Sebelum Bento minta hubungan badan dengan Sandra, Bento kerap memukul dengan kasar.
Sesekali Bento mengancam akan mempublikasikan foto foto yang sangat pribadi. Karena tidak tahan, Sandra minta bantuan orang tuanya. Sang Ayah kemudian menghubungi Bento untuk stop hubungan tersebut dan tidak melakukan ancaman itu. Kini giliran Ayah Sandra tegas, mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Kebetulan Sang Ayah punya relasi dengan tentara yang dapat menindak Bento. Akhirnya, Sandra selamat dari hubungan yang sudah sangat tidak sehat.
Kasus 2
Klien kami Santi (samaran) Seorang perempuan yang merasa telat menikah (menurut klien). Akhirnya merasa menyesal karena memaksakan diri untuk menikah. Santi merasa takut, kalau memutuskan hubungan akam sulit berkenalan lagi dengan pria. Cowoknya, Condro (samaran) suka minum alkhohol dan judi.
Tak jarang main tangan kalau keinginannya tak dipenuhi, namun Santi tak berdaya. Dia sayang dan merasa kasihan meninggalkan Cowoknya. Dia punya “iman” pasti Tuhan akan mengubah Condro. Tapi apa daya, baru saja 5 hari menikah, Santi memutuskan lari dari Condro karena merasa tidak sanggup dianiaya dan terus diteror suaminya. Ironis, Perkawinannya hanya berusia lima hari.
Pribadi penganiaya
Punya cowok berperilaku kasar dan menganiaya tentu menyebalkan. Tidak hanya itu, dia sering tampak sebagai pribadi “aneh” dan sulit diprediksi; Kadang baik kadang jahat?. Apakah itu tumbuh begitu saja? Oh tidak!
John N. Briere, seorang dosen di University of Southern California School of Medicine, menemukan relasi antara gejala yang nampak pada orang-orang yang cenderung suka menganiaya dengan masa kanak-kanak yang sangat menderita, terutama yang dilakukan Sang Ayah.
Yang disebut aniaya disini tidak terbatas kepada fisik saja. Yang paling sering dan berbahaya adalah serangan yang terus-menerus terhadap harga diri seorang anak. Apalagi yang dilakukan di depan umum. Seperti kata-kata yang tajam terhadap anak. Inilah yang memberikan sumbangan paling besar terhadap terbentuknya kepribadian seorang penganiaya.
Tanpa disadari anak yang besar dengan aniaya dan terlantar secara emosi, mengalami masalah dengan harga diri. Mereka berusaha keras untuk diterima dan dihargai orang lain. Mereka paling takut kalau ditolak atau ditinggalkan oleh orang-orang yang paling mereka kasihi. Tetapi di sisi lain, mereka tertekan oleh kedekatan hubungan tersebut. Ambivalen yang menyakitkan.
Kecenderungan emosi meledak dan suka memukul disebabkan cowok Anda sejak kecil terbiasa memendam emosi negatif. Setelah bertumpuk barulah dia mengeluarkan emosi itu dalam bentuk tindakan fisik. Pada waktu kecil, ia tidak telatih menyampaikan rasa kecewa dan marah secara verbal, dengan perkataan. Karena tidak ada atmosfernya.
Pribadi penganiaya juga disebabkan oleh adanya kecemburuan patologis cowok pada ceweknya, atau sebaliknya. Dia tidak suka melihat anda ceria dan bahagia saat bersama teman teman anda. Marah dan iri bercampur dalam dirinya saat melihat anda supel dan mudah bergaul.
Dia merasa cemburu karena tidak pernah bisa memiliki hal seperti itu. Di bawah rasa cemburu ini tertanam perasaan rendah diri yang sangat kuat, merasa tidak nyaman terhadap keintiman. Rendahnya rasa percaya diri bisa membuat cowok Anda tidak berdaya dan terkena depresi.
Gejala ini biasa disebut dengan adiksi hubungan. Siklusnya adalah: melekat erat - panik - menolak. Melekat erat - panik - menolak. Mereka suka mengendalikan orang lan. Orang yang seperti ini akhirnya sengsara karena hubungan-hubungannya mudah hancur berantakan dengan sahabat baik atau kerabatnya sendiri.
Anak yang pernah dianiaya atau ditelantarkan (diabaikan) orang tuanya di masa kecil akan memendam campuran kemarahan, rasa malu, rasa tidak percaya dan kecemasan yang sifatnya sangat mudah meledak. Begitu anak ini menjadi dewasa, apa yang dulu dipendamnya akan mulai naik dan meledak ke permukaan.
Sesudah beberapa kali meledak maka kecenderungan menganiaya itu menjadi tertanam di dalam sistem dirinya. Mereka menjadi terprogram untuk melakukan aniaya terhadap orang-orang dekatnya.
Anak yang dulu jadi korban trauma itu sekarang tumbuh menjadi seorang penganiaya. Sebenarnya ada keinginan dia untuk berubah, namun individu sering kali tidak mampu.
Mitos menyesatkan
Mengapa beberapa wanita cenderung meneruskan hubungan pacar meski pasangannya kasar dan suka memukul? Karena individu memelihara mitos: “Ahh cowok saya nantinya juga akan berubah kalau sudah menikah “. Ini sungguh sangat keliru. Tindakan menikah dengan pria yang melakukan kekerasan dan belum bertobat sebelum menikah adalah “gambling”. Mengadu nasib secara bodoh.
Di sisi lain, ada perempuan yang diam saja saat mengalami tindak kekerasan karena melihat ibunya juga mengalami hal yang sama. Lalu si Ibu mengajarkan bahwa itu tidak masalah selama sayang dama suami. Ada kecenderungan patuh pada nilai-nilai tradisional yang salah, seolah melaporkan perbuatan pacar akan membinasakan cinta mereka.
Ironisnya, terkadang mereka menyalahkan diri dan berkata, diri mereka
Ah yang menyebabkan pemukulan itu terjadi. Lalu mendiamkan saja sambil berdoa. tetapi tidak berbuat atau belajar apapun untuk memperbaiki keadaan. Bahkan dalam beberapa kasus yang sudah SAKIT (patologis) ada klien wanita korban KDRT malah stres jika tidak lagi dipukuli pasangannya, karena merasa pasangannya tidak lagi mempedulikannya. Aneh bukan? Biasanya si perempuan ini punya masalah psikilogis juga
Pilihan di tangan Anda
Pacaran adalah masa perkenalan, tidak ada keharusan menikah meski itu cinta pertama Anda. Meski pasangan Anda baik dan kaya. Bahkan dia mengancam anda dengan pelbagai cara. Idealnya Menikah itu sekali seumur hidup, tidak untuk coba-coba. Pernikahan itu diwariskan, dari generasi ke generasi. Terlalu mahal jika menikah karena kasihan atau sudah kadung intim.
Karena itu pertimbangkan dengan sungguh selama masa kenalan itu, apakah anda sesuai dan bisa tinggal bersama seumur hidup. Jika anda menemukan ada hal yang aneh dan membahayakan, seperti kebiasaan kasar dan menganiaya, pertimbangkan ulang. Intinya bijak memilih teman hidup
Pertama, memutuskan hubungan pacaran itu untuk selamanya, karena Anda merasa pasti itu berbahaya bagi Anda meneruskannya meski barang beberapa saat
Kedua, memutuskan hubungan itu sementara untuk menguji cinta kalian . Minta kesediaan pacar Anda menemui konselor atau terapis mendapatkan bantuan. Bisa diberikan batas waktu misal minimal setahun, sampai ada relomendasi dari terapisnya dan Anda yakin perubahan itu signifikan. Usahakan ikut tes kepribadian di pusat konsultasi psikologi, hasilnya akan sangat membantu. Karena bisa menemukan kelainan atau gangguan tertentu.
Ketiga, terbukalah sambil meminta pendapat dari orangtua, saudara, teman dekat atau pembimbing rohani yang mencintai Anda. Dengarkanlah nasehat mereka sambil mendoakan agar ada sejahtera dalam hati Anda. Seringkali nasehat mereka sangat membantu.
Keempat, ubah status dari pacar menjadi teman biasa sambil menjaga jarak. Sementara anda belum punya pacar bisa mendoakan dan memperhatikan perubahan cowok anda. Jika mendapat yang lebih baik bagi Anda, dan menjanjikan masa depan pernikahan yang lebih sehat anda boleh memilih dan memulai lembaran baru
cara cacing zombi memakan tulang
Cacing pemakan tulang atau sering disebut cacing zombie telah lama membuat ilmuwan bertanya-tanya. Fauna ini tak punya mulut, saluran pencernaan maupun anus, tapi bisa makan tulang. Riset terbaru menunjukkan bahwa cacing ini ternyata memiliki senjata kimia.
Dr Signid Katz dari Scripps Institution of Oceanography, University of California San Diego mempelajari organ serupa akar yang dimiliki oleh cacing ini. Ia mempresentasikan hasil risetnya pada pertemuan tahunan Society for Experimental Biology 2012 di Salzburg Austria.
Katz menemukan bahwa organ serupa akar tersebut mampu mengeluarkan senjata kimia berupa enzim yang bersifat asam. Asam inilah yang berfungsi "mencerna" tulang sehingga dapat diserap oleh cacing famili Osedax ini.
"Asam ini disekresikan lewat kulit dari bagian serupa akar," kata Katz seperti dikutip BBC, Jumat (29/6/2012).
"Sel kulit pada area adalah sel yang sangat panjang dan bagian atasnya memiliki tonjolan yang memperluas permukaan serap beberapa kali lipat, sehingga banyak asam yang bisa dikeluarkan," tambah Katz.
Lemak dan zat lain yang ada di dalam tulang selanjutnya dibawa ke dalam tubuh cacing dan dicerna. Terungkap lewat penelitian sebelumnya bahwa pencernaan nutrisi cacing ini dibantu oleh bakteri yang bersimbiosis dengannya.
Cacing zombie ini ditemukan pertama secara tak sengaja pada tahun 2002 oleh Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI). Fauna ini hidup di tempat dimana tulang belulang paus dan ikan banyak terdapat.
Saat ini, sudah ada 17 spesies famili Osedax yang ditemukan. Selama 10 tahun terakhir, riset tentang fisiologi, nutrisi, cara pengambilan nutrisi dan simbiosis dengan bakteri telah dilakukan.
"Fakta bahwa kita sekarang mengetahui bagaimana ia mempenetrasi tulang adalah satu langkah maju bagaimana kita memahami fungsi dari simbiosis yang dimiliki," jelas Katz.
dikutip dari: kompas.com (minggu, 1 juli 2012)
Langganan:
Postingan (Atom)